Kab.Bekasi,peranrakyat.com – Warga Desa Satriajaya, Kecamatan Tambun Utara, mempertanyakan pematokan lahan Tanah Kas Desa (TKD) seluas 18 hektare yang dilakukan pihak PT Arya Lingga Manik.
Pasalnya, ruislagh lahan TKD yang berada di Dusun I dan Dusun II yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Satriajaya, sebelumnya sempat ditolak keras oleh warga. Kendati demikian, PT Arya Lingga Manik tetap mematok lahan TKD itu.
Padahal, proses ruislagh TKD belum menemukan titik kesepakatan antara warga desa, pemerintah desa dan pihak PT.Arya Lingga Manik itu sendiri.
Selain itu, diduga dalam prosesnya, pihak PT.Arya Lingga Manik sendiri belum sepenuhnya melakukan penggantian terhadap lahan TKD yang saat ini sudah dipatok.
Tidak hanya itu saja, PT.Arya Lingga Manik yang diketahui sebagai developer (Pengembang) perumahan ditengarai telah melanggar Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Pengelolaan Aset Desa.
Menanggapi soal adanya pematokan lahan TKD itu, Kepala Desa Satriajaya, Asta Razan saat dihubungi melalui pesan Whatsapp, Senin (24/7/2023) mengatakan, bahwa dirinya mengaku belum mengetahui adanya kegiatan pematokan lahan TKD.
“Belum tau itu,” kata Asta Razan singkat.
Sementara, beredar pesan berantai dari group whatsapp warga Satriajaya yang menolak ruislagh TKD, mengajak warga untuk berkumpul di Kantor BPD Satriajaya pada Selasa (25/7/2023) besok untuk menentukan dan mengambil sikap soal adanya pematokan lahan TKD yang dilakukan pihak PT.Arya Lingga Manik.(RED)
