Bekasi,Tambun Utara,Peranrakyat.com – Proyek pemagaran Sekolah Dasar Negeri (SDN) Satriajaya 02, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, kini menuai perhatian serius dari Komisi III DPRD Kabupaten Bekasi, dan kepala sekolah. Pasalnya, pekerjaan pembangunan pagar tersebut diduga kuat tidak mengikuti spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bekasi, Mustakim,S.H mengatakan, bahwa dirinya akan segera memanggil DCKTR dan pihak ketiga(Pelaksanaan Proyek,red) untuk dimintai keterangan terkait proyek pemagaran yang dikeluhkan kepala sekolah dan para orang tua murid.
“Kita akan segera panggil dinasnya dan pelaksana proyeknya. Kalau memang ada yang harus dibenahi,ya secepatnya harus dibenahi,” kata Mustakim,S.H, Kamis(29/5/2025).
Lebih lanjut, Rosmitoh,S.Pd., M.Pd selaku kepala sekolah, menyampaikan kekecewaannya terhadap kualitas pekerjaan tersebut. “Kami sangat berharap pihak pelaksana segera memperbaiki berbagai kekurangan ini.
“Seharusnya mereka (pelaksana proyek,red) mengikuti ukuran yang sudah ada, tapi ini malah nggak. Dimana awal pengukuran, panjang pagar yang akan dibangun itu panjangnya 69 meter, tapi yang dikerjakan hanya 59 meter,” jelasnya. ” ungkapnya dengan nada kecewa,saat ditemui awak media diruang kerjanya belum lama ini.
kemudian proses pembuatan pagar terkesan asal asalan saya perhatikan bangunan pagar melengkung tidak lurus dan bahan material yang digunakan seperti tidak utuh hebel banyak yg dipasang sebagian seperti potongan (sisa),” tegas Ros.
Akibat dugaan ketidaksesuaian ini, muncul pertanyaan mengenai efektivitas penggunaan anggaran negara dalam proyek tersebut. Proyek pemagaran ini, yang seharusnya memberikan manfaat optimal bagi siswa dan lingkungan SDN Satriajaya 02, justru berpotensi menjadi sia-sia jika kualitasnya tidak sesuai harapan.
Sayangnya, hingga berita ini ditayangkan, pihak pelaksana proyek belum memberikan respons maupun klarifikasi resmi terkait keluhan yang disampaikan oleh kepala sekolah. Komunikasi pihak sekolah pun terkesan kurang direspon, oleh pihak pelaksana.Pihak sekolah kini menunggu itikad baik pihak pelaksana untuk bertanggung jawab dan memperbaiki pekerjaan yang dinilai tidak sesuai standar tersebut. (WA)
